• Klik Gambar Untuk Melihat Artikel
  • Klik Gambar Untuk Melihat Artikel
  • Klik Gambar Untuk Melihat Artikel
  • Klik Gambar Untuk Melihat Artikel
  • Klik Gambar Untuk Melihat Artikel

Minggu, 30 September 2012

10 Tempat Wisata Populer di Indonesia


Ini dia 10 Tempat wisata di Indonesia yang menarik :

1. Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat

 Rinjani memiliki panaroma yang bisa dibilang paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa dan pecinta alam dari mancanegara. Suhu udara rata-rata sekitar 20°C; terendah 12°C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus. Pada Juli, angin masih cukup lemah dan cuaca cukup cerah, sehingga pendakian ke puncak bisa dilakukan kapan saja. 


2. Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur


Taman Nasional Komodo (TN. Komodo) merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa pulau dengan perairan lautnya. Pulau-pulau tersebut merupakan habitat satwa komodo (Varanus komodoensis) yaitu reptil purba satu-satunya yang tersisa di bumi. Kondisi alamnya unik, terdapat padang savana yang luas dengan pohon lontarnya (Borassus flabellifer). 


3. Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat


Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan yang berada di barat pulau Papua di provinsi Papua Barat, tepatnya di bagian kepala burung Papua. Kepulauan ini merupakan tujuan penyelam-penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya.


4.kawah ijen , jawa timur


Kawah Ijen merupakan salah satu gunung berapi atraksi wisata di Indonesia. Kawah Ijen merupakan objek wisata terkenal, yang telah dikenal oleh para wisatawan domestik dan asing karena keindahan alam dan bahari. 


5. Carstensz Pyramid, Papua


Indonesia patut berbangga dengan keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masayarakatnya. Kali ini, Carstenz Pyramid atau yang bisa disebut dengan puncak jaya, juga berada di Papua. Puncak Carstensz ini merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania.


6. Gunung Anak Krakatau, Jawa Barat

Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana yang, karena letusan pada tanggal 26-27 Agustus 1883, kemudian sirna. Letusannya sangat dahsyat dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa.


7. Gunung Bromo, Jawa Timur 




Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.


8. Gunung Kelimutu, Nusa Tenggara Timur


Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo Kecamatan kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu. 


9. Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara

 
  
Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.


10. Danau Toba, Sumatra Utara


Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer (danau vulkanik terbesar di dunia). Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.  



Sumber : http://www.unikgaul.com/2012/05/10-tempat-wisata-paling-populer-di.html#ixzz27xaCGhkZ
»»  READMORE...

Jumat, 21 September 2012

Daftar Orang-orang Indonesia Yang berprestasi Masuk Guiness World Of Record

1. Dominic Brian 

Bocah 12 tahun asal Kuta, Bali mencatatkan namanya dalam buku rekor dunia Guinness World Records setelah berhasil menunjukkan kemampuannya mengingat 76 deret angka hanya dalam 60 menit.
Anak dari Gidion Hindartho itu masuk dalam buku catatan rekor dunia yang diterbitkan perusahaan bir hitam Guinness, setelah menunjukkan kemampuannya pada acara pemecahan recor yang dilaksanakan di taman satwa Bali Zoo Park di Gianyar, Bali, 15 Agustus 2009.
Perwakilan Guinness World Records Asia, Alex Iskandar Liew, memuji kemampuan yang ditunjukkan Brian. Selain itu, ia juga menilai hal itu sebagai rekor unik, mengingat umur yang bersangkutan masih tergolong anak-anak menuju remaja.
Meski begitu, rekor dunia yang dipecahkan Dominic Brian diperkirakan akan banyak mengundang munculnya penantang baru yang akan berusaha mengungguli rekor tersebut. “Keunikannya karena pemecah rekor itu masih sangat muda, 12 tahun. Usaha untuk mampu mengingat seratus angka bukanlah hal yang gampang,” ujar Alex Iskandar Liew
Menurutnya, kemampuan Brian sangat luar biasa, sebab dalam waktu yang sangat singkat mampu mengingat sampai 76 deret angka. Kemampuan seperti itu jarang dimiliki oleh anak-anak seusianya, dan jika ada yang ingin menyamai atau bahkan mengungguli, memerlukan waktu belajar yang cukup lama.
Gidion Hindartho mengatakan bahwa meski anaknya mampu mencatatkan rekor dunia, namun dirinya tidak terlalu memberikan target pada Brian, kecuali hanya akan mengarahkan untuk mencapai cita-citanya. Dia mengaku selama ini hanya melatih daya ingat Brian melalui suatu metode latihan kemampuan daya ingat, yang sebenarnya dapat dilakukan oleh semua orang.
“Ini merupakan pelatihan memori kekuatan otak atau biasa disebut `power brain`. Semua orang sebenarnya bisa memaksimalkan daya ingat seperti yang dilakukan Brain. Anak-anak usia kelas tiga atau kelas empat sekolah dasar sebenarnya dapat dengan mudah mengingat seratus angka jika dilatih dengan metode yang tepat,” ujarnya.
Gidion menyatakan bangga karena Brian berkesempatan mengharumkan nama Indonesia khususnya Bali ke dunia internasional. Hal ini diharapkan semakin mengangkat citra Pulau Dewata di mata dunia internasional.
Sementara itu, Dominic Brian mengaku hanya perlu waktu dua bulan untuk berlatih mengingat deret angka dalam waktu cepat, walaupun dalam satu hari hanya berlatih tiga kali. Dia menyatakan akan terus berlatih mengingat deret angka, guna dapat terus mencoba memperbaiki rekor yang dibuatnya, selain bersiap menghadapi para penantang yang diperkirakan segera bermunculan.
“Saya akan terus berusaha memperbaiki rekor ini, dengan target mengingat 104 deret angka. Saat latihan paling tinggi pernah mencapai angkat tersebut. Awalnya memang susah, tetapi kalau dilakukan secara tekun akan menjadi terbiasa,” katanya.
Brian juga berhasil memecahkan rekor pada Museum Rekor Indonesia (Muri), yaitu mengingat 52 kartu selama 100 detik dan mengingat 100 angka dalam waktu 12 menit pada 16 Agustus 2009.


2. Kunto Hartono

kunto berhasil mengukir Namanya di Guinness Book of World Records pada 1/1/2004
Lunas sudah upaya Kunto Hartono mengukir namanya dalam Guinness Book of World Records, setelah Kamis (1/1) siang berhasil menabuh drum 72 jam secara non stop. Bukan itu saja, atas prestasi itu, ia juga mendapat penghargaan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) dan beasiswa kuliah di Universitas Trisakti, Jakarta sampai meraih gelar sarjana.
Kunto yang lahir di Banyuwangi ini memulai perjuangannya di Gelanggang Remaja Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan, Senin (29/12) pukul 09.15 WIB dan berakhir Kamis (1/1) pukul 11.15 WIB. Rekor 72 jam yang di pegang Kunto otomatis telah memecahkan rekor dunia 60 jam yang telah ditoreh oleh Alvaro Lopez dari Amerika Latin, Mei 2003 silam.
Dan Kunto yang seari-harinya berprofesi sebagai tukang vermak jeans ini telah menjadi orang kedua dari Indonesia yang namanya masuk di Guinness Book of World Records, setelah pebulutangkis Rudy Hartono menjuarai All England delapan kali berturut-turut.
Pada acara yang bertajuk LA Light Spectacular Drumming Marathon World Record ini, Kunto berhasil mengiringi beberapa band diantaranya: The Fly, Shaggydog, Sheila on 7, Jikustik, The Groove, serta Wayang. Dan pada menit-menit terakhir menjelang 72 jam, Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata I Gde Ardhika dan Rektor Universitas Trisakti Thoby Mutis hadir untuk memberi semangat dan dukungan kepada Kunto.
3.Para penyelam duduk di dasar laut Malalayang Manado Sulawesi Utara

Para penyelam duduk di dasar laut pada pemecahan rekor dunia penyelaman massal di Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, kemarin. Sebanyak 2.861 penyelam ikut dalam acara ini dan memecahkan rekor sebelumnya di Maladewa pada 2006 yang melibatkan 979 penyelam. Sebanyak 2.861 penyelam dilibatkan dalam pemecahan rekor dunia selam di Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara (Sulut), kemarin, dengan catatan waktu 31 menit. Rekor yang masuk dalam Guinness Book of Records itu menjadi kado HUT Ke-64 Kemerdekaan RI. “Menyambut HUT RI dengan rekor dunia merupakan sebuah momentum penting yang tidak bisa dilupakan seluruh masyarakat, apalagi dunia saat ini menatap bangsa Indonesia,” kata Kepala Biro Humas Pemprov Sulut, Roy Tumiwa,di Manado kemarin. Pemecahan rekor dunia yang disaksikan langsung oleh wakil Guinness Book of Records dari London, Inggris, itu telah menjual potensi alam dan sumber hayati luar biasa yang dimiliki bangsa Indonesia.Ikut menyaksikan pula Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi. Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Moekhlas Sidiq memimpin langsung pemecahan rekor tersebut. Pemecahan rekor dunia ini dilakukan tepat pukul 10.00 Wita,diikuti 2.861 orang,termasuk 51 partisipan dari mancanegara dan 35 orang VIP. Setelah 31 menit menyelam, secara bergelombang semua peserta menyudahi penyelaman. “Kita sudah memecahkan rekor hari ini dan ini sungguh suatu hal yang membanggakan karena sebagai bukti kita negara bahari yang kuat,”kata Freddy Numberi. Dia juga mengatakan, capaian tersebut sangat luar biasa karena rekor dunia selam terakhir di Maladewa dipecahkan oleh 979 penyelam. Rekor yang diciptakan di Indonesia, katanya, belum tentu bisa dipecahkan dalam 10 tahun ke depan.Dia berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu terselenggaranya pemecahan rekor di Manado. Sementara Lucia Sinogagliesi dari Guinness Book of Records mengatakan, rekor yang ditorehkan di Pantai Malalayang,Manado, itu sah dan menjadi suatu hal yang luar biasa. “Saya juga sangat senang karena indah sekali di Manado. Begitu banyak orang ikut serta hingga memecahkan rekor dunia,” Kata Sinogagliesi saat menyampaikan sambutan.
4.Rudy Hartono

Rudy hartono berhasil masuk Guiness world of record karena  prestasi Rudy yang menjuarai All England sebanyak delapan kali ( 7 kali berturut-turut pada (1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973 , 1974 serta 1976 ) dimana hal ini tercatat dalam Guinnes Book of Record pada tahun 1982 ( bisa dibilang Rudy Hartono juga orang Indonesia PERTAMAXXX yg namanya tercatat di Guinness!). Rudy mulai dikenal dunia ketika menjuarai All England tahun 1968 dan menutup prestasi besarnya dengan menjadi Juara Dunia tahun 1980. Berarti Rudy menempatkan dirinya dijajaran atas bulutangkis dunia selama 12 tahun.
sumber : Vivanews
»»  READMORE...

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Jumat, 17 Agustus 1945Tahun Masehi, atau 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepangdibacakan oleh Ir. Soekarno yang didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.

Latar belakang

Artikel ini bagian dari seri
Sejarah Indonesia
Sejarah Indonesia .png
Lihat pula:
Garis waktu sejarah Indonesia
Sejarah Nusantara
Prasejarah
Kerajaan Hindu-Buddha
Kutai (abad ke-4)
Tarumanagara (358–669)
Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-11)
Sailendra (abad ke-8 sampai ke-9)
Kerajaan Medang (752–1045)
Kerajaan Sunda (932–1579)
Kediri (1045–1221)
Dharmasraya (abad ke-12 sampai ke-14)
Singhasari (1222–1292)
Majapahit (1293–1500)
Malayapura (abad ke-14 sampai ke-15)
Kerajaan Islam
Kesultanan Ternate (1257–sekarang)
Kerajaan Pagaruyung (1500-1825)
Kesultanan Malaka (1400–1511)
Kesultanan Cirebon (1445 - 1677)
Kerajaan Inderapura (1500-1792)
Kesultanan Demak (1475–1548)
Kesultanan Aceh (1496–1903)
Kesultanan Banten (1527–1813)
Kesultanan Mataram (1588—1681)
Kesultanan Siak (1723-1945)
Kerajaan Kristen
Kerajaan Larantuka (1600-1904)
Kolonialisme bangsa Eropa
Portugis (1512–1850)
VOC (1602-1800)
Belanda (1800–1942)
Kemunculan Indonesia
Kebangkitan Nasional (1899-1942)
Pendudukan Jepang (1942–1945)
Revolusi nasional (1945–1950)
Indonesia Merdeka
Orde Lama (1950–1959)
Demokrasi Terpimpin (1959–1966)
Orde Baru (1966–1998)
Era Reformasi (1998–sekarang)
Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang olehAmerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau "Dokuritsu Junbi Cosakai", berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Indonesian flag raised 17 August 1945.jpg
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketuaBPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut SaigonVietnam untuk bertemuMarsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.
Pada tanggal 12 Agustus 1945Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.[1] Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang (sic).
Indonesia flag raising witnesses 17 August 1945.jpg
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.
Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.
Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor BukanfuLaksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.
Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

»»  READMORE...

Daftar Wakil Presiden Indonesia

»»  READMORE...